
Kebenaran mengalir dari Tuhan kepada orang percaya
Diterbitkan 8:20 Jumat, 30 September 2022
Dari tulisan Pdt. Billy Graham
Pendeta Graham yang terkasih: Saya mengasihi Tuhan dan percaya bahwa saya melakukan apa yang menyenangkan Dia, tetapi kebanyakan orang tidak mengasihi dan saya merasa tertekan berada di dekat mereka, jadi saya tetap menyendiri. Beberapa teman yang saya miliki memberi tahu saya bahwa saya sebenarnya tidak taat kepada Tuhan. Bagaimana? — AC
Dear AC: Visualisasikan sebuah segitiga dengan Tuhan di titik tertinggi dan dua titik yang lebih rendah adalah “Anda” dan “Lainnya.” Ini adalah diagram hubungan dengan Tuhan dan manusia. Kehidupan kita sebelum menerima Kristus sebagai Juruselamat diwakili oleh satu titik egoisme, tetapi dalam keselamatan, kita sekarang melakukan kontak dengan dua dunia. Kebenaran mengalir dari Tuhan kepada orang percaya dan keluar kepada orang lain yang melintasi jalan kita. Kita menjadi saluran yang taat akan kebenaran dan kasih-Nya. Mengatakan bahwa kita mengasihi Tuhan tetapi tidak memedulikan orang lain berarti menyangkal Firman Tuhan. Iman pribadi kepada Yesus Kristuslah yang membuat kita mampu menjangkau orang lain dan menjadi kesaksian bagi-Nya.
Suatu kali seorang kartunis menggambarkan seorang pria mendayung perahu menuju pantai emas berlabel “Surga.” Di sekelilingnya ada orang-orang yang berjuang dengan sia-sia untuk mencapai pantai, tetapi dia tidak menghiraukan bahaya mereka. Dia bernyanyi, “Aku menuju Surga, haleluya!” Ini bukanlah gambaran yang memadai tentang kehidupan Kristen. Ketika kita memiliki Tuhan di dalam hati kita, Dia memberi kita damai dengan Dia dan dengan sesama kita. Ini adalah panggilan kita, untuk menjadi terang-Nya di dunia yang gelap.
“Marilah kita saling mengasihi… setiap orang yang mengasihi, lahir dari Tuhan dan mengenal Tuhan. Dia yang tidak mencintai tidak mengenal Tuhan, karena Tuhan adalah cinta. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan kepada kita, bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh Dia” (1 Yohanes 4:7-9).
—————
(Kolom ini didasarkan pada kata-kata dan tulisan mendiang Pendeta Billy Graham.)