
Dosa dan kenajisan rohani berjalan beriringan
Diterbitkan 09:44 Jumat, 30 September 2022
Dalam Lukas 5:12 kita membaca, “Dan terjadilah, ketika ia berada di kota tertentu, lihatlah seorang pria yang penuh kusta: yang melihat Yesus tersungkur, dan memintanya, berkata, Tuhan, jika Engkau mau, engkau dapat membuatku bersih.”
Pada saat itu, kusta adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Bahkan hingga saat ini, kusta merupakan penyakit yang ditakuti yang merusak bentuk tubuh hingga penderitanya sulit untuk didekati. Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa penderita kusta memiliki keyakinan penuh bahwa Yesus dapat menyembuhkannya dari penyakit yang menakutkan ini. Faktanya, satu-satunya hal yang dapat mencegah kesembuhannya adalah jika Yesus tidak mau, dan si penderita kusta tahu bahwa ini benar.
Dalam beberapa hal penyakit kusta adalah simbol dari dosa dan konsekuensinya. Gagasan tentang dosa dan kenajisan rohani berjalan beriringan. Pertimbangkan bahwa di bawah Hukum Musa, penderita kusta harus dipisahkan dari massa mereka yang tidak terinfeksi. Sekarang perhatikan apa yang Lukas katakan tentang orang ini. “Dia ‘penuh kusta.’” Jika kita memahami kondisi pria ini dengan benar, kita akan menyimpulkan bahwa dia telah melewati semua harapan untuk sembuh. Tidak ada keraguan bahwa melihat pria ini akan menjijikkan bagi kebanyakan pria. Dalam kondisi ini dia akan menjadi pemandangan yang menjijikkan. Bila kusta jenis ini sudah penuh, penderitanya tidak akan bisa dikenali lagi oleh keluarga dan teman dekatnya. Bisul yang akan muncul di tubuh akan mengalir dengan keluarnya cairan. Orang-orang yang menderita akan kehilangan rambut mereka, karena bintil-bintil tumbuh ke luar. Akhirnya penyakit itu akan menyebar ke dalam tubuh orang yang sakit. Mata mereka akan menjadi terpaku karena suara mereka akan menjadi serak dan serak. Penyakit itu akan berakhir sebagai konsumsi, sakit gembur-gembur, mati lemas, dan akhirnya kematian yang mengerikan. Tampaknya pria ini tidak jauh dari stadium akhir penyakitnya. Terlepas dari kondisinya yang mengerikan, pria ini akan berkata kepada Yesus, “Tuhan, jika Engkau mau, Engkau dapat membersihkan aku.”
Alkitab menggambarkan kondisi rohani yang serupa, yang bagi banyak orang Yahudi sama buruknya jika tidak lebih buruk daripada kusta. Ketika seseorang membiarkan dosa menjadi bagian dari hidup mereka, mereka juga akan diusir dari antara suku Israel. Orang-orang berdosa pada masa itu dianggap menjijikkan seperti babi, dan anjing. Orang kusta dalam Lukas tidak hanya mencari kesembuhan fisik, tetapi ia juga mencari pemulihan tempatnya di antara orang-orang. Jadi, selain meminta untuk disembuhkan, penderita kusta itu meminta agar Tuhan menghilangkan rasa malunya. Sama seperti manusia yang tidak memiliki jawaban untuk penyakit kusta, dia juga tidak memiliki jawaban untuk penyakit dosa. Bahkan hari ini hal yang sama berlaku, Tuhan dapat menyembuhkan apa yang tidak dapat dilakukan manusia. Dia dapat menghapus rasa bersalah dan malu dari dosa. (Lihat Markus 9:14-29).
Sejauh menyangkut manusia, penderita kusta tidak dapat ditolong. Namun, si penderita kusta memiliki satu hal yang terjadi padanya. Kisah dalam Lukas mengungkapkan kepercayaan si penderita kusta. Kemudian dia mengungkapkan kesediaan Yesus saat Dia mengulurkan tangan dan melakukan hal yang tidak terpikirkan saat dia menyentuh orang itu dan segera kusta itu meninggalkan orang itu.
Kita harus ingat bahwa terlepas dari cara penyakit yang keji, Yesuslah yang dapat menyembuhkan. Banyak orang saat ini gagal untuk mengenali atau setidaknya memanfaatkan kuasa Allah ketika datang ke penyakit dosa dalam hidup mereka.
Dalam Matius 19:23-26, Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang kaya tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Dan sekali lagi Aku berkata kepadamu, Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum, daripada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Ketika murid-muridnya mendengarnya, mereka sangat heran, berkata, Siapa yang dapat diselamatkan? Tetapi Yesus melihat mereka, dan berkata kepada mereka, “Bagi manusia ini tidak mungkin; tetapi dengan Tuhan segala sesuatu mungkin.”
Dalam Yesaya 1:18, kita membaca, Datanglah sekarang, dan marilah kita bernalar bersama, firman TUHAN: sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi seperti bulu domba. Tuhan mau dan mampu menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita. Apakah Anda bersedia untuk membiarkan Dia menyentuh hidup Anda, untuk membuat Anda menjadi orang baru. Alkitab mengajarkan kita bahwa seseorang harus mendengar Firman Tuhan, Bertobat dari dosa, Mengakui nama-Nya, dan dikuburkan di dalam Jahshua dengan baptisan dan kemudian menjalani hidup yang setia. Jika Anda mau, Tuhan mau dan mampu membebaskan Anda dari penyakit kusta jiwa (SIN).
(Tony Hoss adalah pendeta di Centerview Church of Christ, Elizabethton)